Halaman

Jumat, 12 Agustus 2011

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF Oleh: Sulchan Habib

        I.            Pendahuluan
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, siswa kebanyakan masih berkopetensi secara individual, bersikap tertutup kepada teman, kurang memberi perhatian kepada teman, dan sangat kurang peka sosial. Jika keadaan seperti ini tetap dibiarkan, tidak mustahil akan menghasilkan warga negara yang egois, inklusif, kurang bergaul dalam masyarakat, dan acuh tak acuh terhadap lingkungan. Gejala seperti ini kiranya sudah mulai terlihat dalam masyarakat Indonesia
.
Oleh sebab itu dalam membentuk generasi bangsa yang tidak egois, dengan melalui pendidikan, sangat dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang mendukung hal tersebut. Berdasarkan penelitian pembelajaran kooperatif telah mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu: (1) pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain, (2) pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis dalam memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman[1]. Dalam makalah ini penulis akan sedikit menjelaskan tentang konsep dasar, karakteristik, dan teknik pembelajaran kooperatif.
      II.            Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah salah satu model pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya sekitar empat sampai enam orang secara kolaboratif dengan struktur anggota yang bersifat heterogen. Pembelajaran kooperatif pada hakikatnya sama dengan belajar kelompok, walaupun sebenarnya tidak semua semua belajar kelompok dikatakan cooperative learning.[2]
            Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam lingkup kelompok kecil berinteraksi. Dalam model ini siswa mempunyai dua tanggung jawab, yaitu memahami secara pribadi dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar. Rangkaian kegiatan dalam suatu kelompok dilakukan oleh siswa sendiri dengan cara saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Cooperative learning adalah teknik pengelompokan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil. Pembelajaran ini adalah model pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran  yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar dengan anggota lainya dalam kelompok.
 Pembelajaran kooperatif sadalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh siswa di dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ada empat hal yang penting dalam strategi pembelajaran kooperatif, yaitu: (1) adanya peserta didik dalam kelompok, (2) ada aturan main (rule) dalam kelompok, (3) adanya upaya belajar dalam kelompok, (4) adanya kopetensi yang harus dicapai oleh kelompok.[3]
Berkenaan dengan pembentukan kelompok, siswa dapat dikumpulkan berdasarkan: (1) minat dan bakat siswa, (2) latar belakang kemampuan siswa, (3) perpanduan antara minat dan bakat siswa dan latar kemampuan siswa.
    III.            Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Perbedaan yang sangat mencolok antara pembelajaran kooperatif dan pembelajaran lainya adalah pada penekanan proses kerjasama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini adalah tidak hanya menekankan kemampuan akademik dalam pengertian pemahaman materi, tetapi juga unsur kerjasama untuk penguasaan materi tersebut.
Pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan dalam beberapa perspektif, yaitu: (1) perspektif motivasi artinya penghargaan yang diberikan kepada kelompok yang dalam keiatanya adanya kekompakan saling membantu untuk menuju keberhasilan, (2) perspektif sosial artinya melalui kooperatif siswa diharapkan dapat membantu anggota lain dengan adanya keinginan semua anggota meraih keberhasilan, (3) perspektif perkembangan kognitif artinya dengan interaksi antar anggota dapat meningkatkan ranah kognitif siswa dalam mengolah berbagai informasi.[4]
   IV.            Teknik Pembelajaran Kooperatif
TAHAP
TINGKAH LAKU GURU
Tahap 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar.
Tahap 2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan.
Tahap 3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membimbing setiap kelompok agar melakukan transisi secara efektif dan efisien. 
Tahap 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Tahap 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Tahap 6
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.





[1] Rusman, 2010, “MODEL-MODEL PEMBELAJARAN”, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, hal 202-203
[2] Ibid
[3] Ibid
[4] Ibid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Sulhan Habib adalah mutakharrij pondok APIS Blitar dan sekarang sedang menempuh S1 di STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang.